Kotoran cacing (kascing) banyak
dipasarkan sebagai sumber organik yang sangat penting bagi tanaman, terutama
unsur-unsur utama yang dikandungnya seperti; nitrogen (N), fosfor (P) dan
kalium (K), juga dikenal sebagai "elemen pupuk." Kotoran cacing
(kascing) adalah produk yang dihasilkan dari budidaya cacing tanah, dimana
kompos akan di olah menggunakan berbagai jenis cacing tanah yang kemudian lebih
dikenal dengan istilah vermikompos. Dalam proses vermikompos, diyakini
kandungan kontaminasi dari bahan-bahan kompos berkurang, sementara konsentrasi
elemen nutrisi secara drastis meningkat, sehingga menghasilkan produk yang
memiliki nilai tinggi sebagai pupuk organik untuk elemen nutrisi terpenting
tanaman.
Kandungan unsur dari vermikompos
mencerminkan materi yang diurai oleh cacing tanah itu sendiri, tingkat
konsentrasi nutrisi ditentukan oleh tingkat dekomposisinya. Sangat dipercaya
unsur-unsur itu mungkin ada dalam berbagai bentuk di vermikompos, meskipun
belum ada sumber literatur yang signifikan telah membuktikan kebenarannya.
Fakta bahwa kandungan unsur dari suatu vermikompos akan mencerminkan komposisi
unsur dari material kompos yang di gunakan, sehingga kandungan unsur dalam
vermikompos tidak ada yang konsisten, semuanya tergantung dari komposisi kompos
yang akan dipergunakan dalam vermikompos.
Oleh karena itu, untuk penggunaan
bahan untuk vermikompos, akan disarankan untuk mengetahui kandungan unsurnya
guna menentukan berapa banyak vermikompos yang diperlukan untuk disediakan,
baik semua, atau sebagian dari kebutuhan unsur tanaman ketika digunakan sebagai
sumber pupuk. Ini diasumsikan akan terjadi dekomposisi yang cukup untuk
melepaskan elemen nutrisi ke dalam pencampuran media dalam bentuk yang cocok
untuk penyerapan akar. Karena vermikompos adalah produk akhir dari dekomposisi,
mungkin resistensi terhadap dekomposisi merupakan faktor yang juga dapat
ditentukan oleh sifat fisik dan kimia dari media yang digunakan.
Semisal kandungan bahan-bahan
yang akan didekomposisikan menggunakan 2 jenis spesies cacing tanah dan media
yang digunakan pupuk kandang sebagai sumber utamanya, kisaran kandungan unsur
untuk 3 elemen pupuk organik yang di hasilkan dalam KASCING adalah:
- Nitrogen (N) 0,56 - 0,66%
- Fosfat (P2O5) 0,75 - 1,93%
- Kalium (K) 0,40 - 2,30%
Ragam kandungan unsur seperti itu akan menimbulkan masalah bagi petani
dalam menentukan tingkat aplikasi yang sesuai untuk penggunaan pupuk organik
untuk diterapkan pada tanaman.
Berdasarkan data yang terbatas
ini, menjelaskan bahwa terdapat sejumlah banyak kandungan unsur dalam
vermikompos, oleh karena itu, profil unsur tidak dapat ditentukan karena setiap
materi vermikompos akan memiliki profilnya sendiri. Selain itu, metode ekspresi
untuk unsur-unsur tidak selalu konsisten untuk unsur P dan K karena mereka
dapat diberikan baik sebagai elemen atau bentuk oksida (P2O5 dan K2O). Oleh
karena itu kandungan unsur yang akan digunakan sebagai bahan vermikompos yang
cocok sebagai sumber gizi untuk tanaman perlu ditentukan di awal sebelum
memulai membuat pupuk organik dari cacing tanah.
Dari 3 Unsur N, P K ada kandungan
unsur nutrisi tanaman penting lainnya ditentukan, kalsium (Ca, 076-3,36%),
magnesium (Mg - 0,21-1,20%), tembaga (Cu - 21 sampai 455 ppm), mangan (Mn - 154
hingga 496 ppm), dan seng. (Zn - 14
hingga 750 ppm), elemen yang sangat bervariasi dalam konsentrasi mereka. Untuk
unsur sulfur (S - 0,21 hingga 0,64%), variasi di antara 5 bahan dalam
konsentrasi jauh lebih sedikit.